×
12 - 24
July 2022
12/07/2022
Game Report
to read

Bolden tinggalkan jejak dalam kemenangan kandang terbesar Asia Cup di Indonesia

JAKARTA (Indonesia) - Didukung penuh oleh sorakan penonton di Istora Senayan, Indonesia meraih kemenangan penting 80-54 atas Arab Saudi untuk memulai langkah mereka di Asia Cup 2022. 

 

Hasil tersebut merupakan kemenangan terbesar mereka di kandang sendiri di Asia Cup. Ini sekaligus balas dendam bagi Indonesia. Sebab, mereka baru saja kalah dari tim Arab Saudi yang sama, di tempat yang sama, lebih dari 10 hari yang lalu pada Kualifikasi Asia FIBA World Cup 2023.

Marques Bolden membuat debutnya di Asia Cup dengan cara yang spektakuler, finis dengan 32 poin, 16 rebound, dan 6 blok untuk mencatatkan ranking Efisiensi 48. Indonesia juga memiliki tiga pemain lain yang mencetak skor dua digit, yaitu Abraham Damar Grahita (13 poin), Brandon Jawato (10 poin), dan Andakara Prastawa Dhyaksa (10 poin). Prastawa juga menambahkan 9 assist dan 3 steal atas namanya di game ini.

Arab Saudi jauh dari performa yang mereka tunjukkan dalam pertarungan kedua tim baru-baru ini, dengan Mohammed Almarwani menjadi satu-satunya pemain yang mencetak dua digit, yakni 15 poin.

Titik balik

Titik baliknya hadir di awal ketika Marques Bolden langsung bekerja dari start pertandingan. Dia mencetak 8 poin pertama untuk Indonesia yang tidak terjawab, ditandai oleh dunk monster dan blok monster. Sepanjang jalannya pertandingan, baik timnas Indonesia maupun penonton tuan rumah sama-sama dibanjiri energi, membuat Arab Saudi kesulitan melakukan comeback dengan baik.

Pahlawan pertandingan

Sulit untuk mengatakan sosok lain di luar Marques Bolden sebagai pahlawan Indonesia pada game ini. Apakah itu cara dia mendominasi di akhir serangan dengan catatan 14-19 field goal atau di sisi ujung pertahanan, Bolden selalu ada di mana-mana.

 

Statistik tak berbohong

Arab Saudi tidak benar-benar mendominasi (35,1 persen) dalam kemenangan terakhir mereka atas Indonesia. Jadi dengan akurasi tembakan hanya 29,2 persen dalam game ini tentu bukan kabar baik. Namun itu bukan sepenuhnya alasan terbesar. Kemungkinan besar adalah fakta bahwa Indonesia mengungguli Arab Saudi dalam rebound di game ini dengan 45-34, dibandingkan dengan 47-55 saat terakhir kali tuan rumah kalah dalam rebound.

Kata mereka:

“Kami mencoba untuk kembali ke permainan. Kami bermain bagus dalam beberapa menit, tetapi itu tidak cukup. Ini pelajaran yang baik bagi kami untuk pertandingan berikutnya, dan kami akan mengumpulkan kesalahan kami dan belajar darinya.” - Ayoub Alhawsawi, Arab Saudi 

“Saya pikir tekanan selalu ada, tapi bagaimana cara kami menyalurkannya menjadi sesuatu yang dapat kami jadikan sebagai hal positif. Sebagai satu tim, dan kami melihat dari penonton, dari energi para pemain, itulah yang ingin kami pertahankan sepanjang FIBA Asia Cup. Saya harap semua penggemar bola basket akan lebih banyak muncul setelah pertandingan ini, terutama melawan Yordania dan Australia.” - Jeremy Manuel, Manajer Tim Indonesia 

"Yang terbaik belum datang, pekerjaan belum selesai."
- Jeremy Manuel, Manajer Tim Indonesia 

 

“Ada rasa tekanan bermain di rumah sendiri. Tentu saja, kami ingin menang di kandang untuk negara kami. Selama bertahun-tahun, saya merasa kami selalu menjadi tim yang tidak diunggulkan, jadi kami menggunakan tekanan itu lebih sebagai motivasi untuk membuktikan ke negara lain, untuk membuktikan semua orang, yang tidak percaya bahwa kami adalah negara pesaing.” Arki Wisnu, Indonesia

"Ya, ada tekanan, tapi kami menantikan tekanan dan tantangan itu untuk menampilkan permainan terbaik kami dan mewakili negara kami dengan kemampuan terbaik kami."

 FIBA