×
12 - 24
July 2022
12/07/2022
News
to read

Preview Grup D: Grup maut?

JAKARTA (Indonesia) - Persaingan sengit akan terjadi di Grup D FIBA Asia Cup 2022. Kehadiran India, Lebanon, Selandia Baru, dan Filipina, membuat Grup D menjadi satu-satunya grup yang tidak memiliki tim yang belum lama ini menjadi juara Asia Cup. Meskipun demikian, para penggemar dapat yakin bahwa masing-masing tim ini akan melakukan upaya terbaik mereka untuk mengangkat trofi pada akhir kompetisi.

Tim-tim di grup ini muda, penuh energi, dan paling penting, lapar kemenangan. 

Tim yang harus dikalahkan: Lebanon

Ini akan jadi persaingan yang ketat antartim di Grup D, tetapi Lebanon tampaknya memiliki momentum besar menuju Asia Cup - cukup untuk menjadikan mereka sebagai tim yang harus dikalahkan. Cedars adalah skuad muda yang energik dan begitu mereka bergerak, mereka bisa sulit dihentikan seperti yang dialami Yordania dan Arab Saudi di Window Kualifikasi World Cup baru-baru ini.

Lebanon sudah bermain dalam tiga final Asia Cup, tapi belum pernah bisa melangkah sejauh itu lagi sejak 2007. Sekarang dengan skuad yang solid yang dimpimpin oleh Wael Arakji, Lebanon menggapai target mencapai Final sekai lagi.

FIBA World Ranking, presented by NIKE

WORLD
RANK
COUNTRY ASIA
RANK
CURRENT POINTS
27. New Zealand New Zealand 3. 383.9
34. Philippines Philippines 6. 326.0
54. Lebanon Lebanon 9. 193.7
82. IIndia India 14. 121.9

Pertandingan kunci: Lebanon vs Selandia Baru

Lebanon dan Selandia Baru merupakan dua tim yang sering bertanding satu sama lain dalam beberapa tahun terakhir - tiga pertemuan tepatnya. Pertemuannya tersebar di Kualifikasi World Cup 2019 dan Asia Cup 2017. Sementara Tall Blacks menang dalam ketiga pertemuan tersebut. Namun yang menjadi catatan, setiap pertandingan ditentukan dengan keunggulan tidak lebih dari 4 poin.

Lebih dari sekadar kekalahan telak bagi Lebanon, konsekuensi dari kekalahan itulah yang akan mengobarkan api persaingan untuk the Cedars. Itu sangat menyakitkan bagi Lebanon di Kualifikasi World Cup 2019 di mana kekalahan 69-67 dari Selandia Baru membuat mereka keluar dari persaingan di kualifikasi World Cup.

Pertandingan akan datang akan menjadi peluang untuk revans bagi Lebanon atau kesempatan bagi Selandia Baru menaburkan garam ke luka.

Klik di sini untuk jadwal lengkap Grup D.

Bintang: Wael Arakji (LBN) 

Dalam grup yang dipenuhi bintang-bintang, Wael Arakji mungkin yang paling bersinar di Asia Cup 2022. Ini akan menjadi Asia Cup ketiga Arakji. Mengingat betapa besar lompatan yang dia ambil dari bermain di Asia Cup 2015 ke Asia Cup 2017, ini bisa menjadi kesempatannya mengambil langkah maju lainnya.

Setelah rata-rata mencetak 16,3 poin, 4.2 rebound, dan 5,7 assist per game pada 2017 pada usia 23 tahun, sangat menarik untuk menyaksikan apa yang bisa Arakji perbuat di Jakarta.

Pemain yang Mesti Ditonton: Ray Parks (PHI)

Parks tidak bermain untuk tim nasional senior sejak 2016, sementara para penggemar ingin melihatnya mengenakan jersey Gilas sekali lagi untuk waktu yang lama. Itu sekarang akan terjadi di sini di Jakarta.

Pemain berusia 29 tahun itu telah menjadi salah satu pemain dengan kemampuan menyerang dan bertahan yang lebih baik dalam kumpulan bakat Filipina dan penggemar akan melihat aksinya saat Filipina menghadapi persaingan yang ketat. Dia juga akan diandalkan untuk menjadi veteran di tim muda ini saat mereka berjuang di Asia Cup.

Pemain yang Mesti Ditonton: Tohi Smith-Milner (NZL)

Tohi Smith-Milner adalah salah satu dari dua pemain Tall Blacks yang kembali dari Asia Cup 2017. Forward berusia 26 tahun itu termasuk di antara satu dari lima pemain yang rata-rata mencetak dua digit dengan 10,5 poin per game dan dapat diharapkan untuk memberikan sedikit lebih banyak pada edisi 2022 saat ia menjalankan peran sebagai veteran.

Forward 2,06M (6’9”) memberikan keunggulan posutur dan kekuatan fisik bagi the Tall Blacks yang akan jadi kunci dalam kompetisi di Jakarta. 

Wajah Familier: Amritpal Singh (IND)

Setelah bermain dalam 4 Asia Cup seperti Amritpal Singh, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan para penggemarnya. Ada banyak pemain muda di tim nasional India saat ini, yang berarti selain mengandalkan keunggulan postur Amritpal, mereka juga membutuhkan kepemimpinannya.

FIBA