Indonesia akan tetap berjalan, meneruskan langkah awal menuju tempat yang hendak dituju
JAKARTA (Indonesia) - Mimpi Indonesia ke perempat final FIBA Asia Cup 2022 dan FIBA Basketball World Cup 2023 berakhir pada Senin, tapi program tidak direncanakan berhenti dalam waktu dekat.
"Kami tak ingin berhenti sekarang. Kami baru saja membuat satu langkah. Setiap target besar dimulai dengan satu langkah kecil."
Semua anggota Timnas Basket memilih untuk tetap berada di jalurnya meski melewatkan pertandingan paling bergengsi tahun depan - yang akan mereka selenggarakan bersama Filipina dan Jepang - setelah tersingkir dari Kualifikasi Perempat Final FIBA Asia.
"Kami tak ingin bersedih sekarang," kata pelatih kepala Milos Pejic setelah kekalahan 108-58 dari Cina di Istora Senayan. "Kami tak ingin kecewa sekarang. Kami ingin melanjutkan program kami. Kami ingin melanjutkan kerja keras kami."
Mata tertuju pada Indonesia menuju ke Asia Cup karena di sini peluang mereka mencapai FIBA World Cup tahun depan bisa terwujud atau sirna. Tidak seperti rekan tuan rumah mereka, Indonesia harus mencapai perempat final untuk menjamin tempat di kompetisi global.
Awal kiprah mereka menjanjikan dengan kemenangan besar atas Arab Saudi, tetapi segalanya menjadi lebih sulit setelah kalah dari Yordania dan Australia.
Kemudian, akhirnya Cina yang mengeluarkan performa berkelas dan menunjukkan kepada tim tuan rumah jenis level yang harus mereka capai untuk dapat bersaing di Asia.
"Bisa dilihat kelebihan dan kekurangannya. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi sayang, itu bukan hasil yang kami inginkan," keluh pemain langganan timnas Arki Wisnu yang mengoleksi enam poin dari kekalahan tersebut.
"Kami akan terus belajar dari seluruh pengalaman di FIBA Asia Cup. Jadi sabar," lanjut pemain berusia 34 tahun itu.
Kemudian lagi, Pejic dan timnya tetap menegakkan kepala. Mentor asal Serbia itu mengatakan bahwa mereka baru saja mengambil langkah menuju tujuan utama, yaitu membangun Timnas menjadi tim terbaik yang mungkin bisa dicapai.
Pejic merujuk kemenangan timnya selama beberapa bulan terakhir. Pertama dengan emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-31 sampai sekarang mereka memperebutkan tempat di perempat final FIBA Asia Cup, turnamen yang terakhir mereka mainkan pada tahun 2011.
"Bola basket Indonesia berada di level awal yang kami inginkan. Kami ingin jauh lebih tinggi. Tapi posisi awal itu tidak buruk," katanya.
"Setelah beberapa bulan, mungkin satu tahun, kerja keras, kami dapat mengatakan kami melakukan pekerjaan dengan baik. Kami mewakili bola basket Indonesia dengan cara yang benar - di SEA Games, sekarang kami pergi ke putaran kedua Asia Cup."
Dan itulah mengapa Pejic dan Timnas tidak akan menghentikan apa pun yang telah mereka lakukan hanya karena satu tujuan yang tidak tercapai.
"Kami tidak ingin berhenti sekarang," kata pelatih berusia 53 tahun itu. "Kami baru saja mengambil satu langkah. Setiap target besar dimulai dengan satu langkah kecil."
FIBA